Petasan Ramadhan Bukan Tradisi Sebenarnya

Sebelumnya saya ingin mengucapkan selamat menunaikan Ibadah Puasa (bagi yang melaksanakan) kepada para pengunjung blog terlantar ini, terutama yang sering berkunjung dengan rasa kecewa karena pada saat itu saya belum menyempatkan diri untuk update tulisan. Cukup mengherankan ketika melihat naiknya traffic pengunjung, padahal blog ini masih kosong. 🙄

—

Bunyi petasan “tak diundang” ketika menjelang Ramadhan tiba, bukanlah hal yang asing terdengar ditelinga. Sambaran bunyi petasan bisa saja terdengar pada siang hari, sore hari, bahkan pada malam hari ketika waktu untuk melaksanakan shalat tarawih di masjid, bunyi ledakkan itu semakin menjadi-jadi. Tak aneh jika suara teriakan Pak Haji sama-sama menggelegar ketika mengusir para maniak petasan dari masjid yang didominasi oleh anak kecil. Sesudah sahur pun ada saja beberapa anak yang rela menghabiskan waktunya dengan melemparkan petasan seenaknya dan tanpa memikirkan akibatnya.

Mitologi Jepang

Bagi para penggemar Manga Naruto sudah tidak asing lagi mendengar kata Amaterasu, Susanoo, Izanagi dan kata-kata lainnya yang sering terdengar. Dalam episode Naruto, Amaterasu merupakan jutsu yang hanya bisa dikeluarkan pada saat menggunakan Mangekyou Sharingan berupa api hitam yang membakar semua yang terlihat pada titik fokus mata pengguna jutsu tersebut tanpa meninggalkan sisa  atau bekas sedikitpun, bahkan air pun dapat dimusnahkannya. Susanoo merupakan teknik yang bisa digunakan oleh pengguna Mangekyou Sharingan juga yang sebelumnya dimiliki oleh Itachi berupa memanggil monster yang memiliki pedang penyegel Sakenagi no Tachi, Totsuka no Tsurugi. Dan Izanagi merupakan teknik pengguna Sharingan dari clan Uchiha yang bahkan dinyatakan sebagai teknik terlarang, karena teknik  ini memungkinkan seorang Uchiha bangkit kembali dari kematian. Selanjutnya kita hubungkan dengan mitologi yang disampaikan secara turun temurun di Jepang. 😀